Perkembangan manajemen produksi
Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat.
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Pengertian Manjemen Produksi
Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian produksi itu sendiri. Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills (organizational,
managerial and technical skills) (Assauri, 1978). Proses produksi yang berjalan
dengan lancer dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan yang timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan lingkungan dalam aspek kegiatan industri jika tanpa adanya suatu manajemen yang efektif. Menurut Manullang (1996), manajemen merupakan suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Produksi merupakan kegiatan untuk menambah atau menciptakan manfaat yang terdiri atas penambahan manfaat bentuk, manfaat waktu, dan manfaat tempat atau gabungan di antaranya. Oleh karena itu, manajemen produksi dapat diartikan sebagai proses manajemen yang diterapkan dalam kegiatan atau bidang produksi dalam sebuah perusahaan. Pengertian produksi
Produksi adalah pengubahan bahan –bahan dari sumber menjadi hasil yang
dinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Perusahaan Bisnis adalah sebuah organisasi / lembaga yang merubah keahlian dan
material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta
diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Istilah produksi ini sering dikaitkan dengan istilah produktivitas. Meskipun kedua
istilah tersebut sangat berkaitan, tetapi akan salah jika mengangap bahwa
produktivitas itu merupakan fasilitas produksi yang aktif.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil ( jumlah barang dan jasa yang dproduksi ) dengan sumber ( jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. Proses Produksi
1. Sifat Proses Produksi
Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
a. Proses Ekstraktif
Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan –
bahan langsung dari alam.
b. Proses Analitik
Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi
beberap amacam barang yang hampir menyerupai bentuk / jenis aslinya.
c. Proses Fabrikasi
Proses fabrikasi / proses pengubahan adalah sutu proses yang mengubah
suatu bahan menjadi beberapa bentuk.
d. Proses Sintetik
Proses sintetik menunjukan metode pengkombinasian beberapa bahan ke
dalam suatu bentuk produk.
2. Jangka waktu produksi
Dalam hal, ini proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yakni :
a) Proses terus - menerus ( continous ptocess )
Istilah proses terus – menerus digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan
manufaktur di mana periode waktu yang lama diperlukan untuk
mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai. Contoh proses terus
menerus ini antara lain adalah produksi mobil di mana perubahan model
hanya terjadi sekali dalam satu tahun.
b) Proses terputus - putus ( intermittent process )
Istialh proses terputus – putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur di
mana mesin – mesin itu berpotensi dengan mengalami beberapa kali
berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda.
Sebagai contoh, alat – alat untuk penegcoran logam,. Setiap saat, bentuk alat
ini dapat dirubah.
3.Sifat Produk
Dalam hal ini proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu, produksi
standard, dan produksi pesanan
a. Produksi standard
Dalam produksi standard ini, sering dihasilkan sejumlah barang untuk
persediaan di samping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Penggunaan
produk standard ini memerlukan sejumlah modal
yang besar untuk :
•Memelihara sejumlah persediaan
•Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
•Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran,
pencurian, dan sebagainya.
b. Produksi pesanan
Produksi pesanan ini munculk atau digunakan bilamana para pembeli
menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang dinginkan,
sedangkan kemampuann produksinya sangat terbatas. Sebagai contoh produksi
pesanan ini adalah pembuatan pakaian dengan ukuran tertentu, mebel untuk
keperluan khusus, dan sebagainya. Fungsi Manajemen produksi
- Fungsi Perencanaan Produk
Fungsi ini menentukan bentuk dan mutu produksi akhir. Perencanaan produksi umumnya mempunyai tiga jenis kegiatan yaitu urutan kerja, penjadwalan, dandispesing.Dispesing ini merupakan perintah kepada karyawan untuk memulai pekerjaan sesuai dengan jadwal dan urutan kerja yang sudah disusun.
- Fungsi Perencanaan Proses
Fungsi ini berhubungan dengan penetapan metode terbaik, paling efektif dan efisien untuk mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada dan untuk menghasilkan produksi yang sesuai dengan perencanaan produksi.
- Fungsi Persediaan
Fungsi ini berhubungan dengan kegiatan persediaan bahan baku, mutu, waktu, dan tempat yang tepat dengan memperhitungkan biaya serendah mungkin.
4 Fungsi Pengawasan
Fungsi ini menentukan kegiatan pelaksanaan agar tetap sesuai dengan
rencana produksi.
5. Fungsi Pengawasan Mutu
Berhubungan dengan pemeliharaan mutu produksi sehingga sesuai
dengan keinginan pasar.
6. Fungsi Pengawasan biaya
Kegiatan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan antara
biaya yang dikeluarkan dengan biaya yang direncanakan.
7. Fungsi Pengangkutan
Bertujuan agar proses produksi dapat dilaksanakan dengan tepat dan
dengan biaya perlengkapan sekecil-kecilnya
Tata Letak Layout Pabrik
Tata letak (layout) atau susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang
ada di dalam bangunan maupun di luar. Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri
adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan
proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan adalah peningkatan
produktivitas perusahaan. Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan
diproses, dan selanjutnya masuk ke dalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir
dapat berjalan dengan lancar. Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat di dalam
pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa takut akan kemungkinan terjadi kecelakaan,
sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman.
Karena alasan tersebut di atas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama.
Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk membuat
produk baru.
2. Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date).
3. Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja yang tidak
selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses
4. Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan penghematan dan
pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk usaha jasa
1. Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan
di dalam usaha memenuhi kepuasan pelanggan.
2. Perubahan layout dapat menciptakan persepsi palanggan bahwa perusahaan
memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.
3. Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi,
sehingga layout harus mendukung sistem layanan tersebut.
4. Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan
perubahan layout secara berkelanjutan (continous improvement)
Keputusan Strategi Layout (The Strategic of Layout Decision)
Untuk memutuskan strategi layout perlu diperhatikan desain layout, yang diikuti
usaha :
1. Pemanfaatkan secara maksimal serta ruangan atau tempat, mesin-mesin dan
peralatan, dan pekerja,
2. Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja,
3. Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif,
4. Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan,
5. Fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk berubah).
Konsep Dasar Layout
Di dalam usaha untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perencanaan layout terhadap
biaya dan efektivitas operasional, kajian layout perlu diadakan, dan secara khusus
menyangkut kajian rancangan layout untuk situasi yang berbeda.
Pengertian Lokasi dan Layout Pabrik
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan
mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam; melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup,
mendapatkan tenaga kerja dengan mudah. dan memungkinkan diadakannya perluasan
usaha.
Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup dan sebagainya.
Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas
yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien.
Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik
yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan
yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis
layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout,
atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut.
Sumber http://wikipedia.org/
http://google.co.id/